Wednesday, June 28, 2017

Mari Menjadi Bagian dari Gelombang Kopi Indonesia

Yanto Musthofa

Sudah tahu di posisi berapa Indonesia dalam jajaran produsen kopi terbesar di dunia? KEEMPAT! setelah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Itu menurut data International Coffee Organization.


Sudah tahu jaringan warung kopi paling besar dan paling bergengsi di kota-kota besar di Indonesia? OK, yang ini tak perlu dijawab. Mungkin kita hanya akan menggerutu, walau tetap suka ngopi di tempat-tempat elite semacam itu untuk keperluan menjalin relasi bisnis atau sekadar kongkow-kongkokw bersama teman.

Tapi, ada langkah cerdas yang menguntungkan, ketimbang hanya menggerutu saja. Mengapa kita tidak menjadi tuan-tuan di negeri sendiri?

Selain di sentra-sentra kopi di seantero Nusantara yang sudah lama memiliki tradisi hang-out sambil ngopi di warung kopi atau kafe, jumlah penikmat kopi mengalami peningkatan luar biasa drastis bahkan di kota-kota kecil yang jauh dari perkebunan kopi. Mereka ini adalah kelompok penikmat yang semakin sadar akan bedanya minum kopi versus minum minuman rasa kopi (coffee-flavoured drinks).

Tidak hanya itu. Kini semakin banyak anak muda yang dengan penuh kesadaran mempelajari keterampilan menghidangkan kopi agar kenikmatan kopi tidak menguap begitu saja. Meskipun tidak masuk dalam kurikulum sekolah, keterampilan menjadi barista menyebar di kalangan para pecinta kopi Nusantara.

Nah, jika kita bertanya kepada para eksportir kopi, maka perbendaharaan gerutuan kita hanya akan bertambah karena sulitnya menembus ekspor kopi dalam bentuk selain green bean alias biji kopi mentah. Mengapa? Karena importir di luar sana, terutama di negara-negara maju pencipta mesin pengolahan kopi, belum percaya dengan teknologi pengolahan kopi yang kita miliki.

Jadi, bagaimana langkahnya?

MESSANKO mengajak Anda menjadi bagian dari Gelombang Kopi Indonesia. Apapun peran yang dipilih, sebagai barista profesional, pemilik kafe kopi, pebisnis perdagangan kopi, eksportir kopi, atau penyedia jasa sangrai kopi.

MESSANKO, mesin sangrai kopi, adalah produk rekayasa teknologi karya putra bangsa, yang siap menghasilkan specialty-grade coffee untuk menghidangkan kenikmatan sejati kopi Nusantara. Apapun jenis kopi yang disediakan oleh keragaman tanah Nusantara nan kaya, mari rebut takhta tuan kopi di negeri sendiri.

MESSANKO adalah mesin sangrai kopi dengan teknologi fluidisasi untuk menjamin hasil penyangraian kopi berkualitas. Dalam MESSANKO, kopi tidak disangrai dengan drum yang dipanaskan. Dengan pemanasan drum, penyangraian kopi membutuhkan keahlian mumpuni untuk menghasilkan biji kopi sangrai yang konsisten.

Dalam MESSANKO, sumber panas (burner) diakumulasi untuk dialirkan dan dipancarkan ke tabung sangrai. Sehingga, setiap biji kopi matang secara merata dan sempurna sesuai keinginan. Ya, untuk menghasilkan light, medium, atau dark coffee, kita bisa mengatur mesin untuk memenuhi keragaman selera konsumen. Tak perlu keahlian untuk mengoperasikannya, cukup dengan menekan tombol.

10 KEUNGGULAN MESSANKO FLUIDIZED BED COFFEE ROASTER
  1. Pemanasan langsung pada kopi dengan udara panas, sehingga kecepatan transfer panasnya tinggi
  2. Pengadukan kopi dengan udara panas
  3. Waktu sangrai cepat, 10 sampai 15 menit per batch
  4. Pengontrolan proses sangrai yang mudah
  5. Konstruksi yang sederhana denga blower sebagai penggerak
  6. Biaya perawatan kecil
  7. Tanpa pencucian ruang roaster
  8. Ruang sangrai berfungsi juga sebagai ruang tampering
  9. Menghasilkan kopi snagrai dengan tingkat kematangan dan warna yang seragam serta bersih
  10. Kulit ari terpisah secara langsung selama proses sangrai dan tampering

MESSANKO tersedia dalam beberapa ukuran kapasitas:
10 kg/batch
5 kg/batch
2 kg/batch
500 gr/batch












Siap menjadi bagian dari Gelombang Kopi Indonesia? Silakan kontak saya:
Yanto Musthofa
Marketing Representative MESSANKO
HP/WA 081298322693

Indonesian Coffee Industry: A Real New Wave

Yanto Musthofa
There were times when Indonesian coffee lovers would have no local access to specialty-grade roasted beans, while coffee plantations had been around almost everywhere in this archipelago. Indonesia has been named by the International Coffee Organization the fourth largest coffee producer in the world after Brazil, Vietnam and Colombia.

Almost every province in this country has long had its own coffee products, from fresh green beans to traditionally roasted coffee. But, the high quality coffee products were reserved only for exports, and that was, perhaps, the only plausible way for coffee farmers to enjoy some added values in their enterprises.

However, local coffee lovers have increasingly been reasonable consumers to count in the wake of the new "coffee-tradition" wave, sweeping through either metropolitan cities like Jakarta or small towns in deep Borneo, Sumatra, or Papua altogether. "Ngopi" --which literally means to drink a cup of coffee, has now become a more styled vocabulary for hanging out with friends, colleagues, or business relations.

Fifteen years ago, you would easily encounter night town coffee shop frequenters in coffee-rich provinces like Aceh, but not in Surabaya or other big cities in Java Island. Now, a growing number of people abandoned "sachet" coffees and are ready to pay ten times more for a cup of coffee in a fashionable coffee shop in a nearby small town beside Surabaya or many other towns far away from coffee plantations. Why? Because they finally understand the difference between having coffee-flavoured drinks and drinking coffee.

Now, it is the time to grab the crown. Let's ride the new wave, the coffee wave of Indonesia. Indonesia has had its own sophisticated technology to preserve the wealthy delicacies of Nusantara coffee.It is MESSANKO, the fluidized bed coffee roaster.



Search This Blog

Blog Archive

Powered by Blogger.